Sebuah Kiasan dan Rangkaian Kata
Warna Hati
Perlahan
ada yang berubah. Cinta yang muncul dalam diam dan tumbuh dalam keheningan.
Yang datang bahkan tanpa kusadari. Berjalan bersamanya, larut dalam tawa dan
semua kelakarnya, limbung dalam senyum dan tatap mata.
Bahkan
saat jari-jari itu meraihnya, satu hal yang kerap terjadi sejak semula, dan
satu bisikan kecil di telinga...
Sesuatu
di dadanya berdetak lebih cepat dari yang kuduga.
Dan disaat dia semakin jatuh bangun untuk tetap ada dalam
skenario yang telah ditata, ia malah semakin wajar dan menjalani perannya apa
adanya.
Hampir
putus asa, lalu kuteriakkan cintaku ke udara, tapi ternyata....menguap sia-sia!
Ia,
seseorang itu, ada didekatku, hampir selalu bersamaku, tapi telah menjelma,
menjadi apa yang pernah dia minta
Angin...
Dan aku
terlambat menyadarinya. Saat melihatnya dengan hati, dan bukan dengan
kepentingan sendiri, baru aku sadar... ia telah ada di seberang lautan!
Dan
prahara itu benar-benar datang. Menggulung bentang cakrawala, memudarkan
bianglala, menarik fajar dan di kejauhan, bergerak perlahan... bayang-bayang
malam!
Dan
disinilah ia sekarang... terseok menghalangi...
Ada
yang perlahan berubah. Cinta yang muncul dalam diam dan tumbuh dalam
keheningan, yang datang bahakan tanpa kusadari.
Terlalu
pelan kesadaran itu datang. Dan saat mata hati terbuka, dia sudah jadi
gumpalan! Angin.
Komentar
Posting Komentar