SEKOLAH DAMBAANKU
Saya ikut #BlogCompSD dr @Youth_ESN dan @USBI_Indonesia*. Yuk ikut juga!

                                                                           
Berbicara tentang Sekolah Dambaan, seperti apa sih Sekolah yang menjadi dambaan setiap siswa-siswinya?
Pastinya Sekolah yang di dambakan setiap siswa dan siswi yaitu sekolah yang membuat siswa-siswinya nyaman untuk menambah dan menggali ilmu di sekolah sehingga siswa maupun siswi bersemangat untuk pergi menuntut ilmu di sekolah.
Sekolah yang saya dambakan yaitu sekolah yang memenuhi kriteria sebagai berikut :

1.     Guru yang komunikatif dan interaktif
Yang dimaksud guru yang komunikatif dan interaktif adalah guru yang bisa menyampaikan pelajaran dengan mudah dipahami oleh siswa, serta cara mengajar guru tersebut nyaman bagi siswa, seperti guru tersebut menggunakan teknik pembelajaran yang menimbulkan motivasi peserta didik, yaitu memacu keingintahuan peserta didik untuk membedah masalah-masalah seputar lingkungan sosial dan membangun opini pribadi terhadap masalah-masalah tersebut.
Guru juga tidak ‘menggurui’ siswa, tetapi sebagai pelajar atau fasilitator sehingga dapat menumbuhkan peran aktif para siswanya untuk memahami pelajaran.
Guru juga menyampaikan pesan pembelajaran dengan media yang interaktif, atraktif, dan kreatif seperti menggunakan media gambar, foto, film, atau slide OHP. Dan yang paling penting guru harus dapat membuat siswanya memahami ‘untuk apa adanya pelajaran dan pembelajaran di sekolah’ dengan cara membuka wawasan dan menceritakan pengalaman yang berkaitan dengan pembelajaran dan tak lupa mengkaitkan pelajaran tersebut dengan spritual kehidupan sehingga siswa dapat berpikir maju  untuk merancang masa depan. Itulah guru yang saya dambakan.

2.    Fasilitas dan lingkungan sekolah
Untuk fasilitas dan lingkungan sekolah, saya ingin sekolah yang mempunyai :
1)    Kelas yang bersih dan nyaman, meja yang rata sehingga apabila ulangan siswa tidak perlu membawa papan ulangan. Setiap siswa satu meja dan satu kursi sehingga menghindari adanya upaya contek-menyontek apabila diadakannya ulangan di kelas, serta setiap kelas minimal 30 siswa sehingga ketika proses pembelajaran siswa maupun guru dapat fokus.
2)   Perpustakaan yang lengkap, minimal setiap minggunya ada buku baru sehingga siswa dapat memacu pengetahuan bacanya. Tempat baca nyaman serta rak-rak buku tersusun rapih sehingga siswa mudah untuk mencari buku yang dibutuhkan. Sirkulasi peminjaman buku teratur, menggunakan kartu peminjam perpustakaan. Dan adanya hadiah atau appresiasi bagi siswa yang sangat sering meminjam buku di perpustakaan.
3)   Toilet sekolah selalu ada air dan bersih serta tidak bau karena toilet bersih mencerminkan sekolah yang bersih.
4)   Kantin yang luas, nyaman dan bersih serta adanya jajanan yang bergizi tetapi juga harga standar untuk para siswa.
5)   Laboratorium yang lengkap seperti adanya laboratorium komputer, laboratorium bahasa, laboratorium IPA. Fasilitas laboratorium pun lengkap dan memadai untuk praktek.
6)   Ruang fotokopi, sehingga siswa lebih mudah mengerjakan tugas yang ada hubungannya dengan menjilid dan tak perlu keliling komplek mencari tempat fotokopi.
7)   Masjid yang dirawat dan diatur oleh eskul Forkis (Forum Komunikasi Islam) dan Air wudhu selalu ada, sebagai tempat beribadah para siswa.
8)   Ruang Eskul bagi setiap ekstrakulikuler.

3.    Hubungan guru dan orang tua
Siswa dapat berhasil dalam belajar apabila mendapat dukungan dari guru khususnya orang tua. Hubungan guru dan orang tua sangat berperan penting dalam proses pembelajaran bagi siswa. Guru dan orang tua harus bekerja sama dalam membangun motivasi belajar siswa baik di sekolah maupun di rumah. Oleh karena itu hubungan guru dan orang tua harus terjalin dengan baik.

4.    Mata pelajaran
Kurikulum di indonesia termasuk kurikulum yang buruk. Mengapa? Karena dengan adanya kurikulum yang di berlakukan sekarang membuat peserta didik pusing dan terbebani dengan adanya kurikulum yang mengikat para siswanya untuk mencapai standar nilai yang memaksa siswa ‘mengejar nilai’ bukannya ‘mencari ilmu’. Kurikulum yang saya inginkan adalah kurikulum dengan mata pelajaran yang di sesuaikan dengan cita-cita siswanya, seperti pelajaran yang bukan hanya membahas materi saja tetapi juga pengaruh terhadap dunia lingkungan sosial. Jadi siswa mengikuti pelajaran di sekolah untuk menuntut ilmu dan bukan untuk mencari nilai yang menyebabkan siswa menghalalkan segala cara, seperti mencontek.

5.    Tugas dan pekerjaan rumah
Untuk tugas dan PR yang saya inginkan adalah tugas yang tidak terlalu membebani para siswa seperti tugas presentasi yang dapat memacu motivasi siswa untuk belajar berbicara di depan kelas jadi, tidak terpaku pada materi maupun penghapalan sehingga siswa dapat membuka wawasan berpikirnya.

6.    Hubungan antar siswa
Sosialisasi antar siswa adalah yang paling penting karena dengan adanya sosialisasi ini dapat membentuk kepribadian siswa, dan yang saya inginkan adalah sosialisasi yang baik dan tidak adanya geng-geng yang sering kali dikonotasikan kepada kelakuan jelek yang membuat siswa malas belajar bukannya membentuk kelompok belajar sebagai wadah bersama membangun motivasi pengetahuan siswa.

7.    Bentuk ujian kelulusan
Untuk bentuk ujian kelulusan yang saya inginkan adalah kelulusan yang di tentukan dari sekolah bukannya pemerintah, karena sering kali terjadi kejadian tidak lulusnya siswa yang berpotensi karena hal yang sepele padahal di setiap proses pembelajaran siswa tersebut mampu mengikuti pelajaran dan kebalikannya, siswa yang malas belajar terkadang hasil ujiannya besar padahal ia hanya menghitung kancing atau membayar kunci jawaban untuk mengisi lembar jawaban ulangan, intinya bentuk ujian kelulusan berdasarkan hasil rapor siswa di sekolah.

8.    Harapan untuk pendidikan Indonesia ke depan

Harapan untuk pendidikan Indonesia, saya ingin pendidikan maupun kurikulum indonesia seperti kurikulum findlandia yang memberlakukan tugas presentasi untuk ulangan, seperti point ke tiga dan ke empat yang saya harapkan yaitu dapat memacu motivasi siswa untuk belajar berbicara di depan kelas jadi tidak terpaku pada materi maupun penghapalan sehingga siswa dapat membuka wawasan berpikirnya. Serta saya ingin kurikulum pendidikan di Indonesia tidak membebani para siswa sehingga siswa tidak mengeluh maupun malas untuk menuntut ilmu. Dan yang sangat saya harapkan adalah para pelajar, anak bangsa serta generasi muda penerus bangsa dalam proses pembelajaran, cobalah kita sama-sama kompetentif dan menghindari upaya contek-menyontek, karena pada dasarnya kita sekolah untuk mencari dan menuntut ilmu bukan untuk mengejar nilai. Itulah harapan saya untuk pendidikan Indonesia ke depan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cerpen ^_^

Poetry > Sebuah Puisi tentang Sebuah Perasaan

POEM - Stolen Of My Heart